SYARAT AQIQAH UNTUK ANAK LAKI LAKI TERLENGKAP

شروط FOR YOUNG BOYS العقيقة كاملة

Aturan aqiqah dalam Islam berbeda dengan aturan yang telah ada sebelum datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Jika pada masa pra Islam di Mekah, bayi yang baru lahir dilumuri dengan darah hewan seperti kambing, maka setelah datangnya Islam syariat tersebut dihapuskan. Bahkan kebaikan perayaan kelahiran sang bayi diambil dalam pelaksanaan aqiqah. Bayi tidak lagi dilumuri dengan darah tetapi di cukur rambutnya pada hari ketujuh sejalan dengan pelaksanaan pemotongan kambing aqiqah. Baca tentang hadist yang menjelaskan sejarah aqiqah.

Aqiqah sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan ungkapan syukur atas anugrah kelahiran sang buah hati perlu dilaksanakan dengan tidak berlebih-lebihan. Biaya aqiqah di tahun 2018 ini berbeda dengan biaya aqiqah di tahun 2017. Harga kambing aqiqah yang naik, akan mendorong meningkatnya biaya aqiqah secara keseluruhan. Jika anda ingin melaksanakan aqiqah sendiri, pelajari merancang biaya aqiqah yang hemat.

Aturan Aqiqah yang Benar untuk Anak Laki laki dan Perempuan

Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran anak baik laki-laki maupun perempuan, umat Islam dianjurkan untuk berbagi dengan sesama melalui acara aqiqah. Untuk bayi laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing dan untuk bayi perempuan 1 ekor kambing. Secara logika, keluarga yang melakukan penyembelihan kambing ini tidak akan dapat menghabiskannya sendiri dalam sehari. Terlebih lagi, jika disembelih 2 ekor kambing. Oleh karenanya, Islam mengajarkan umatnya untuk berbagi dengan fakir miskin. Bagi anda yang ingin menyelenggarakan acara aqiqah secara praktis dan ekonomis, dapat menggunakan jasa aqiqah murah.

Aturan Aqiqah untuk Anak/Bayi Laki-laki

Telah disebutkan sebelumnya bahwa aturan aqiqah untuk anak laki-laki adalah dengan menyembelih 2 ekor kambing. Untuk waktu aqiqah, lebih utama (afdhol) untuk melaksanakan acara aqiqah pada hari ke-7 kelahiran bayi. Kami telah menuliskannya pada artikel kami tentang pengertian aqiqah. Sebagian ulama membolehkan aqiqah pada hari lain bagi yang tidak mampu melaksanakan aqiqah pada hari ke-7. Waktunya adalah hari kelipatan 7 yakni hari ke-14, hari ke-21. Yang menjadi dalil pelaksanaan acara aqiqah selain hari ke-7 adalah Hadist Riwayat Al Baihaqy.