Use APKPure App
Get Mukhtasar Jami'ul Ulum old version APK for Android
Ulum Jamiul Mukhtasar (50)은 주요 예언 종교를 포함 수집.
Kitab mukhtasar jami'ul ulum mempelajari pokok tentang agama dan hadits.
Diantara hadist-hadits yang dikemukakan dalam kitab ini adalah berisi tentang ihklas iman islam ihsan dan niat dalam beramal.
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du: Berikut ini pembahasan tentang ihsan. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Ihsan bagi seorang muslim tidaklah sekedar akhlak utama yang perlu dimilikinya, bahkan ia memandangnya sebagai bagian dari akidah dan agamanya, karena tingkatan agama itu tiga, yaitu: Islam, Iman, dan Ihsan. Ta'rif (definisi) ihsan
Ihsan secara bahasa artinya berbuat baik, lawan dari kata isaa'ah (berbuat buruk). Sedangkan secara istilah, ihsan artinya merasakan pengawasan Allah baik di saat rahasia maupun terang-terangan, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Oleh karenanya, ia mengerjakan kebaikan dengan cara yang paling baik dan mencari keridhaan Allah. Dalil Ihsan
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
"Dan berbuat ihsanlah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan." (QS. Al Baqarah: 195)
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan," (QS. An Nahl: 90) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang ihsan oleh malaikat Jibril 'alaihis salam, maka Beliau bersabda,
“Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa begitu, maka (ketahuilah) Dia melihatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rukun Ihsan
Ihsan rukunnya satu, yaitu seseorang beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, dan jika tidak bisa merasa begitu, maka dengan merasakan bahwa Dia melihatnya.
Pembagian Ihsan
Ihsan ada beberapa macamnya, yaitu:
1. Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala adalah seseorang menjalankan ibadah baik shalat, puasa, haji, maupun ibadah lainnya secara benar dengan menyempurnakan syaratnya, rukunnya, sunah-sunahnya, dan adab-adabnya, dan ini tidak akan sempurna kecuali apabila ia menjalankan ibadah itu dengan merasakan diawasi Allah Ta'ala sehingga seakan-akan ia melihat-Nya, atau minimal merasakan bahwa Allah Azza wa Jalla melihatnya. Dengan cara seperti ini, ia dapat berbuat ihsan dalam beribadah. Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala memiliki dua tingkatan: Pertama, tingkatan musyahadah, yakni beribadah seakan-akan melihat-Nya. Tingkatan ini lebih tinggi, di dalamnya terdapat ibadah yang dilakukan dengan rasa rindu. Kedua, tingkatan iththila' wal muraqabah, yaitu merasakan diawasi Allah. Dalam tingkatan ini terdapat ibadah dengan rasa takut dan cemas. Kedua keadaan ini dapat mewujudkan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Termasuk kesempurnaan ikhlas adalah seseorang berusaha agar ibadahnya tidak dilihat oleh manusia kecuali jika ada maslahatnya, misalnya untuk mengajarkan orang lain, agar diikuti, atau untuk menampakkan syi’ar Islam, dan sebagainya. Dan seorang muslim dalam hal ini melihat yang lebih bermaslahat dan bermanfaat dalam beribadah, kemudian ia mengerjakannya.
2. Ihsan dalam hal yang kita miliki, Yaitu memberikan hal yang ma’ruf dalam hal yang kita miliki. Hal ini dapat dilakukan dalam empat hal:
a. Harta
Contoh: berzakat, berinfak, bersedekah yang wajib dan yang sunat.
b. Kedudukan Contoh: memberikan syafa’at (membantu orang lain dengan kedudukannya).
c. Ilmu Contoh: mengajarkan agama dan menyebarkan ilmu kepada hamba-hamba Allah baik dalam halaqah, majlis khusus maupun umum dengan cara hikmah dan tidak menyusahkan manusia.
d. Badan Contoh: misalnya dengan membantu orang lain mengangkutkan barang, menunjukkan jalan.
Last updated on Oct 4, 2020
Pembaharuan aplikasi diantaranya:
1.Versi updete 5.4
2.Versi sdk 29
3.Perbaikan isi dan
4.Penambahan materi lainya.
Mukhtasar Jami'ul Ulum
1.4 by ImamStudio
Oct 4, 2020