Kitab Risalatul Qusyairiyah

The following translation of the application Risalatul Qusyairiyah

Kitab ini ditulis oleh al-Faqih ila-Llah, Abdul Karim bin Hawazin al-Qusyairi untuk para jamaah Sufi di negeri-negeri Islam, pada tahun 437 H. Yang bertepatan Tahun 1045 M.

Di saat cobaan panjang melanda kita dewasa ini – secara sepintas kita melihat kisah tersebut – saya sangat terdorong untuk membeberkan kemungkaran mereka dengan tharikat seperti itu, bahwa para pengikutnya telah berbuat keburukan, atau orang yang berbeda dengan mereka selalu di caci, bahkan suatu bencana di negeri ini menimpa orang-orang yang kontra dengan tharikat mereka, disamping mendapatkan ancaman dan siksaan.

Ketika saya renungkan secara mendalam atas bencana kelemahan ini, ingin rasanya membongkar dan mengikis habis pandangan mereka itu. Semoga Allah memberikan kedemaan melalui Maha Lembut-Nya dalam menggugah orang yang mengingkari sunnah yang luhur, yang telah menelantarkan etika tharikat yang hakiki.

Ketika waktu yang tersisa hanya dipenuhi dengan kesulitan, sementara generasi zaman di negeri ini telah terseret pada kebiasaannya, terbujuk oleh kemurtadannya, tiba-tiba hasrat saya menghentak dalam kalbu untuk meluruskan secara total dengan dasar-dasar yang perlu di bangun, dan kembali pada generasi Salafnya. Kemudian saya tuangkan Risalah ini pada Anda sekalian (Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada Anda).

Saya juga menguraikan sebagian perjalanan para syeikh tharikat ini, adab dan akhlak mereka, pekerjaan dan akidah dalam kalbunya. Serta isyarat-isyarat kerinduan mereka, metode dalam menapaki tahap-tahap dari awal hingga puncaknya, agar orang yang hendak menempuh (al-murid) tharikat ini memiliki kekuatan hati. Dan untuk saya, dari anda sekalian mengaharpkan adanya suatu koreksi, sebagai kesaksian.

Tentu saja, keluhan ini merupakan hiburan bagi saya. Dan dari Allah Yang Maha Mulia kita mendapatkan fadhal dan pahala. Saya memohon pertolongan kepada Allah swt. terhadap apa yang saya tuturkan, dan saya senantiasa menyerahkan semuanya kepada-Nya.

Saya memohon agar dijaga dari kekeliruan dalam Risalah ini, serta memohon ampunan dan pertolongan-Nya. Dia-lah Yang memberi fadhal secara layak, dan Kuasa terhadap apa saja yang dikehendaki-Nya. 438 H. / 1046 M.

Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy.

Semoga bermanfaat dan allah meridhoi penulis kitab ini. aamiin

+ Penambahan Materi

Berikut Penambahan Dan Penyempuraan Materi:

Bab 5

Para Tokoh Sufi

Pengantar Bab

1. Abdullah Al-Abhury

2. Ruwaym Bin Ahmad

3. Ahmad Al-Adamy

4. Ibrahim Bin Adham

5. Ali Al-Ashbahany

6. Hatim Al-Asham

7. Abu Sa’id Ibnul A’raby

8. Abul Khair Al-Aqtha’

9. Ahmad Al-Anthaky

10. Abu Hamzah Al-Bazzar

11. Abu Ubaid Al-Bisry

12. Abu Yazid Al-Bisthamy

13. Syaqiq Al-Balkhy

14. Muhammad Ibnul Fadhl Al-Balky

15. Abul Husain Bin Bunan

16. Ali Al-Busyanjy

17. Muhammad At-Tirmidzy

18. Sahl At-Tustary

19. Muhammad Ats-Tsaqafy

20. Ahmad Al-Jurairy

21. Ahmad Ibnul Jalla’

22. Bunan Al-Jamal

23. Bisyr Al-Hafi

24. Umar Al-Haddad

25. Ali Al-Hushry

26. Sumnun Bin Hamzah

27. Sa’id Al-Hiry

28. Abdullah Bin Khubaiq

29. Ahmad Al-Kharraz

30. Abdullah Al-Kharraz

31. Abu Hamzah Al-Khurasany

32. Ahmad Bin Khadhrawaih

33. Ahmad Bin Abul Khawary

34. Ibrahim Al-Khawwas

35. Abdurrahman Ad-Darany

36. Muhammad A-Duqqy

37. Ahmad Ad-Dinawary

38. Mumsyad Ad-Dinawary

39. Abdullah Ar-Razy

40. Yahya Bin Mu’adz Ar-Razy

41. Yusuf Ibnul Husain Ar-Razy

42. Ibrahim Ar-Raqqy

43. Ahmad Bin Atha’ar-Rudzbary

44. Ahmad bin Muhammad ar-Rudzbary

45. Ibrahim Az-Zujjajy

46. Abu Bakr Az-Zaqqaq

47. Sary As-Saqathy

48. Abul Abbas As-Sayyary

49. Dulaf Asy-Syibly

50. Bundar Asy-Syirazy

51. Muhammad bin Khafif asy-Syirazy

52. Abu Hasan Ibnush Shaigh

53. Dawud ath-Tha’y

54. Abu Bakr ath-Thamastany

55. Manshur bin Ammar

56. Al-Fudhail bin ‘Iyadh

57. Ibrahim al-Qurmisainy

58. Mudzaffar al-Qurmisainy

59. Hamdun al-Qashar

60. Abu Ali ibnul Katib

61. Muhammad al-Kattany

62. Ma’ruf al-Karkhy

63. Syah al-Kirmany

64. Al-Harits al-Muhasiby

65. Al-Junayd bin Muhammad

66. Abdullah al-Murta’isy

67. Ali al-Muzayyin

68. Ahmad bin Msruq