Ratib Haddad & Wirdul Latif

Dhikr là phương tiện chính để trấn an trái tim

Dzikir memiliki arti mengingat terhadap Allah. Orang ketika berdzikir maka tujuan utamanya tentu mengingat terhadap Dzat yang Maha Pencipta. Berdzikir merupakan sarana utama dalam menenteramkan hati. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Allah subhanahu wa ta’ala di berbagai ayat Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk senantiasa berdzikir dan bertasbih di kala waktu pagi dan sore. Hal ini salah satunya dijelaskan dalam dua ayat berikut:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

“Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam” (QS Qaf: 39).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang” (QS Al-Ahzab: 41-42).

Diantara dzikir yang sering dibaca oleh kalangan masyarakat Muslim secara luas adalah Ratibul Haddad & Wirdul Lathif. Ratibul Hadad disusun pada tahun 1071 Hijriah. Nama al-Wirdul Lathif memiliki arti “wirid yang ringan” , sebab isi dzikir dalam wirid ini cenderung pendek dan ringkas. al-Wirdul Lathif merupakan bacaan wirid yang baik untuk dibaca pagi dan sore hari. Sehingga dalam satu hari satu malam, bacaan wirid ini dibaca sebanyak dua kali.

Selamat mengamalkan